Tidak semua yang kamu baca merupakan hasil karyaku, tapi aku berusaha mengisi blog ini dengan hasil karyaku. Terima kasih. Selamat membaca! :)

Minggu, 27 Oktober 2019

Semoga setelah ini lekas bahagia ya!


Ga tau kenapa, ada kata 'menarik' dan 'setuju' dengan kalimat diatas.

Setiap orang pasti punya garis waktu yang berbeda-beda. Ada yang menunda lulus karena harus fokus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ada yang menunda nikah karena harus membiayai keluarga, ada yang harus gap year karena ga ada biaya, ada yang harus rela begadang karena paginya kerja dan lain-lainnya.

Semua yang terjadi dalam hidup masing-masing dari setiap manusia, pasti tidak semuanya mulus. Ada yang benar-benar harus berjuang buat bisa dapat yang dimau. Tentu, beberapa dari kita gak akan share hal-hal yang 'gak mengenakkan' ke sosial media, karena beberapa merasa tidak semuanya perlu diketahui oleh netizen-netizen. Tapi, kita jangan berputus asa jika lagi susah. Kalau kita perlu nangis, ya nangis aja. Lagi emosi dan marah, ya diluapkan. Namun yang perlu menjadi dasar adalah, harapan untuk segera selesai masalahnya dan bisa kembali 'normal'. Seperti kata pepatah, akan ada pelangi sehabis hujan kan? Semoga saja sehabis ujan tidak dilanjut dengan badai.

Di saat kita kalut dan sedang 'mendung', pastilah kita sering berdoa untuk minta sama Yang Maha Esa untuk 'segera' diberi bahu yang tegap, kaki yang menapak dengan yakin, dan diri yang lebih kuat, tapi nyatanya kadang yang kita dapat tidak seperti itu. Kadang kita malah terus dihantam masalah-masalah hingga kita benar-benar kuat menghadapi segala cobaan dan menjadi pribadi yang belajar dengan proses pendewasaan yang ada.

Lantas, masih mau nyalahin Tuhan? Disaat ego kita sedang 'diatas', mungkin jawabannya akan iya. Nyalahin kenapa kok masalahnya ga ada akhir. Tapi, setelah otak (logika) dan hati (nurani) mau diajak kerja sama dengan emosi yang stabil, mungkin akan ada kata PENERIMAAN (walaupun mungkin akan lama). Anggap ini sebagai sebuah tanggung jawab yang harus dijalankan sebagai wujud terima kasih sudah dikasih hidup sama yang bikin hidup.

Tuhan seromantis itu ya? Bisa jadi iya. Yang Maha Esa sedang benar-benar menguji bagaimana umatNya menyikapi setiap masalah yang datang. Tuhan ingin tahu seberapa kita kuat.